Saya sangat yakin, semua manusia memburu tiga kata ini Harta, Tahta dan Cinta. Dari mulai bangun tidur hingga menjelang tidur semuanya akan mengerahkan semua daya upaya untuk meraihnya.
Dunia seringkali dilambangkan dengan harta, tahta dan cinta. 3 Ta (harta, tahta dan cinta ) sering menjadi ukuran menilai kesuksesan seseorang. Jatuhnya kehormatan manusia tidak jauh dari 3 hal : harta, tahta, cinta. Semua itu bagaikan mutiara dunia, namun bila kita tidak hati-hati akan menjadi salah kelola dan berubah menjadi malapetaka bagi kehidupan manusia. Ketiganya dapat menjadi anugrah, dengan syarat bila kita mampu mengelola dengan sebaik-baiknya. Tahta bisa membuat seseorang gila, membunuh, menghancurkan. Ratusan caleg gagal lalu mengalami stress, gila, bunuh diri, terlibat kasus uang panas, semua karena demi mengejar kekuasaan dan uang. Banyak pula pemimpin negara yang jatuh gara-gara masalah skandal seks. Banyak pengalaman bisa dijadikan pelajaran berharga, namun nafsu manusia selamanya tak pernah kunjung padam. Latihan mengendalikan nafsu negatif, belajar bersabar, belajar ikhlas adalah mata kuliah manusia yang tak pernah usai sepanjang ia masih dibalut raga.
Berapapun atau sebanyak apapun materi yang diperoleh, orang yang memiliki hasrat dunia tidak pernah merasa cukup dengan apa yangsudah diperolehnya itu. Orang lain melihatnya sebagai orang yang selalu kekurangan meskipun sebenarnya ia sudah punya harta yang berlimpah. Sudut pandang matanya yang merasa fakir atas harta akan membuatnya terus mencari dengan menghalalkan segala cara, merampas miliki dan hak orang lain.
Kenyataan menunjukkan begitu banyak pengusaha yang tidak memenuhi hak-hak buruh yang dipekerjakannya, perusahaannya yang besar ternyata tidak membuatnya mau memberi gaji atau kesejahteraan yang memadai meskipun para buruh telah menuntut kesejahteraan bertahun-tahun, bahkan sampai mati ada diantara mereka yang tidak memperoleh hak-haknya. Ketika terjadi musibah, perusahaan besar seolah-olah menjadi begitu kecil karena tidak mau memberikan ganti rugi yang nilainya tidak seberapa dibanding aset perusahaan yang sedemikian banyak. Hasrat dunia membuat anggota Dewan yang terhormat serta para pejabat di pusat dan daerah yang sudah bergaji besar serta tunjangan yang luar biasa masih saja melakukan korupsi, seperti orang yang masih kekurangan. Begitu juga dengan para padagang yang beromset besartapi masih saja menimbun barang dan melakukan penipuan yang menyengsarakan masyarakat banyak, masyarakat yang sudah susah menjadi bertambah susah dan masih banyak contoh-contoh lain yang menggambarkan betapa orang yang berambisi atas kenikmatan dunia tidak membuatnya merasa memperoleh banyak, tapi masih merasa amat sedikit meskipun sebenarnya sudah begitu banyak.
Selayaknya kita selalu bersyukur atas nikmat yang berupa harta yang telah diberikan oleh Tuhan. Kita manfaatkan harta itu untuk kepentingan-kepentingan yang memberikan manfaat kepada umat.
Tahta adalah amanah yang seharusnya kita laksanakan sebaik-bainya. Tahta tidak akan langgeng, ada masanya jadi harus bisa menjalankan amanah yang diberikan sampai masa itu habis. Tahta atau kedudukan adalah amanah yang diberikan oleh Tuhan. Amanah dijalankan dan digunakan untuk menata. Ketika berada di puncak haruslah memimpin dengan jujur, komitmen, bersih dan beriman.
Cinta, adalah penuh keindahan yang perlu ditumbuh suburkan sesama manusia dan terlebih lagi pada orang yang dicintai.
Jadikan harta, tahta dan cinta sebagai energy untuk menjadi manusia terbaik dan hidup berkah. Sehingga akan disegani penduduk langit dan dihormati penduduk bumi.