Meretas Kemandirian
Salah satu masalah yang tak kalah penting adalah jumlah pengangguran dikalangan pemuda. Persoalan ini kiranya jadi masalah pelik, bahkan bagi pemerintah sekalipun. Menurut data BPS pada Februari 2009, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 9,6 juta jiwa. Delapan puluh persen di antaranya adalah pengangguran usia produktif (pemuda). Data per Agustus 2008, pengangguran terdidik di Indonesia mencapai angka 961.000 orang yang terdiri dari 598.000 penganggur sarjana dan 362.000 penganggur diploma. Ironisnya, angka pengangguran sarjana dalam kurun waktu satu tahun ini meningkat tajam, yaitu mencapai 1,4 juta orang!
Padahal, pemuda memiliki aset potensial untuk dioptimalkan membangun bangsa. Selain usia produktif, pemuda juga memiliki potensi kreativitas dan kemampuan intelektual. Maka, untuk meningkatkan dan mengangkat potensi tersebut, mesti diperlukan pengakuan, penghargaan baik dari diri sendiri maupun komunitas, diberi fasilitas-fasilitas yang memadai, ruang berorganisasi dan beraktualisasi. Yang lebih penting lagi, disertakan dalam berbagai program pembangunan. Penumbuhan jiwa entrepreneur di kalangan pemuda menjadi penting agar pemuda tidak hanya menjadi pencari pekerjaan (job seeker), tetapi menjadi pencipta lapangan pekerjaan (job creator).
Menjadi entrepreneurship bukan hanya menjadi pengusaha, tetapi juga menciptakan iklim kreatif dan inovatif serta berlatih berani mengambil risiko bagi semua kalangan di semua jenjang pendidikan. Entrepreneurship berarti bisa memanfaatkan peluang serta mengubah sesuatu yang tidak berguna menjadi bermanfaat untuk orang banyak, dengan kata lain tumbuhkan sikap dan semangat kewirausahaan, karena saat ini pemuda tidak bisa menggantungkan harapan sepenuhnya kepada dunia kerja yang memandang pemuda dengan sebelah mata. Pemuda Indonesia seharusnya menunjukkan bahwa mereka bisa mandiri dan berperan untuk mengurangi angka pengangguran, meningkatkan taraf hidup, dan memajukan perekonomian Indonesia.
Idealnya dibutuhkan sekitar 20% dari penduduk untuk menjadi pengusaha. Saat ini hanya 2% yang berani untuk menjadi pengusaha, hanya sedikit orang yang berani untuk mengurangi pengangguran, hanya sedikit orang yang berani hidup mandiri dan turut memajukan perekonomian. Seharusnya yang 18% diisi oleh pemuda-pemuda yang kreatif, inovatif, berani, dan pantang menyerah. Modal itulah yang memang dibutuhkan bagi setiap orang yang akan terjun ke dunia wirausaha dan itu terlihat sangat jelas di tubuh pemuda.
Mari kita melakukan perhitungan sederhana, jika penduduk Indonesia berjumlah 250 juta jiwa, maka diperlukan setidaknya 50 juta orang sebagai wirausaha. Asumsikan setiap wirausahawan tersebut mampu mempekerjakan sepuluh orang, maka kita bisa melihat bahwa 50 juta wirausahawan mampu memberikan pekerjaan kepada 500 juta penduduk. Data menunjukkan bahwa tiap tahunnya perguruan tinggi menghasilkan 500 ribu sarjana yang kemudian berpotensi besar untuk menjadi penganggur, ditambah lagi dengan jumlah pengangguran nasional sekitar 14% atau 35 juta jiwa. Andai saja 20% dari penduduk adalah wirausahawan, saya yakin masalah pengangguran dapat teratasi, dan kesempatan ini terbuka lebar bagi pemuda-pemuda yang memiliki semangat dan keinginan untuk mandiri. Namun tidak ada di dunia ini yang serba instan, semangat kewirausahaan harus ditanamkan sejak dini kepada calon pemuda, kelak ketika mereka tampil untuk memperbaiki dan memimpin negara ini, mereka sudah siap untuk menjadi wirausahawan yang tangguh.
Pemuda Indonesia, kita dianugerahi oleh Tuhan untuk memiliki fisik yang kuat, pikiran yang cerdas, dan keberanian besar, mengapa kita mensia-siakan umur kita untuk terjerumus dalam minuman keras, nakoba, dan jerat kejahatan lainnya. Dengan anugerah yang diberikan Tuhan, mari kita majukan perekonomian Indonesia, mari kita tumbuhkan semangat kewirausahaan karena dengan wirausaha kita bisa tampil sebagai pemuda yang mandiri dan memberikan jalan bagi orang yang menganggur untuk bekerja dan menafkahi keluarga. Potensi, semangat, dan kekuatan itu sudah ada dalam diri setiap pemuda, yang perlu kita lakukan adalah belajar dengan giat agar semangat kewirausahaan dilandasi dengan ilmu pengetahuan yang memadai. Maukah kita bertindak demi kemajuan bangsa yang tercinta ini. Kalau bukan kita siapa lagi.