Seorang Ibu yang bernama Ibu Yunia Kaniawati rasit, yang dikarunia Tuhan Yang Maha Kuasa 2 orang anak. Anak yang pertama kelas 6 SD sedangkan yang kedua masih baby berumur 3 tahun. Disaat ia mencapai puncak karir sebagai PIC (personal in cahs) di sebuah pabrik baju / textile kemudian ia mengambil keputusan yang berani keputusan yang mungkin sangat jarang diambil oleh wanita karier saat ini, yaitu memutusan untuk recent demi mengurus dan membina anak lebih dekat lagi dan membangun hidup harmonis bersama suami dan anak. Disela-sela waktu ia pun menyempatkan jualan kecil-kecilan di sebuah sekolah dasar yang berada dekat rumahnya. Beliau menegaskan “Tanggung jawab seorang ibu lebih penting dari uang, sebanyak apapun kita memiliki uang pasti tidak akan pernah merasa cukup”
+++
Kehadiran seorang bayi atau anak dalam rumah tangga merupakan saat-saat yang paling dinantikan . Bagi orang tua kehadiran ini bagaikan terbitnya mentari yang akan membawa keluarga pada sukacita yang berkesinambungan.
Kehidupan tidak akan pernah mampu tercipta disaat kita tidak memiliki anak, anak adalah pelapas dahaga disaat kita lelah sepulang kerja, anak selalu menjadi motivasi tersendiri bagi seorang ayah untuk lebih giat lagi mencari nafkah dan biaya sekolah. Bayangkan jika kita tidak memiliki buah hati didalam rumah alangkah sepinya tidak canda dan tawa. Kalau begitu untuk apa kita berangkat pagi kekantor pulang sore jika tidak memiliki anak? Bukankah itu semua kita lakukan untuk orang-orang tercinta yang berada dalam rumah.
Anak bisa menjadi malapetaka yang begitu besar bagi kedua orangtuanya. Akan menjadi aib keluarga, akan memberatkan timbangan pahala disaat yaumul hisab hingga menjerumuskan ke neraka. Anak-anak kita nanti akan bersaksi “Ya Tuhan selama aku hidup, aku tidak pernah mendapatkan bimbingan dari orang tuaku. Jadi yang salah adalah orangtuaku…salahkan saja mereka!”. Tentu kita tidak mau dituntut hal seperti ini kelak, yakinlah tuntutan seperti pasti akan terjadi karena sudah dikabarkan di b suci al-qur’an . Mulai saat ini berikanlah pendidikan secara langsung kepada mereka dan jangan pernah sekali-kali menyerahkan bimbingan anak kita pada orang lain kalau tidak ingin menyesal dikemudian hari. Kedekatan pada anak akan memberikan energi tersendiri bagi perkembangan otak dan tubuhnya. Padi yang kita tanam sendiri akan merasakan kepuasan diri disaat padi yang kita tanam sudah layak untuk dipetik. Hal yang sama disaat lelah memberikan yang terbaik untuk keluarga akan dapat dirasakan dikemudian hari, anak kita akan menjadi penolong disaat kita sudah tua renta tentu kita tidak mau diusia yang seperti itu kita dimasukkan dipanti jompo kemudian ditinggalkan sebagaimana kita sering meninggalkan mereka kerja. Anak yang kita bimbing sendiri akan menjadi penolong disaat kita sudah meninggal dunia, bukankah Tuhan sudah menjelaskan bahwa semua harta yang kita kumpulkan tidak dapat kita bawa semuanya terputus kecuali doa seorang anak yang sholeh. Mulai sekarang marilah kita merenungkan perkataan Ibu Yunia Kaiawati “Tanggung jawab seorang ibu lebih penting dari uang, sebanyak apapun kita memiliki uang pasti tidak akan pernah merasa cukup”
Semoga bermanfaat…..