Surat Cinta Untuk Presiden SBY
Kepada Yth:
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Republik Indonesia
di
Tempat
Dengan Hormat
Saya mungkin hanya wanita yang belum cukup usia untuk membahas politik di negeri ini, mungkin saya hanya sebagian kecil rakyat biasa yang sepertinya tidak pantas berbicara di hadapan Bapak Presiden. Tapi saya mempunyai tekad untuk memperbaiki negeri ini dan menjadi manusia yang berguna.
Saya pernah melihat film DRAMA ASIA, mungkin didalamnya banyak sekali pesan moral yang terkadang membuat saya berfikir lebih jauh tentang negeri saya yang tercinta ini. Saya jadi berfikir seorang presiden berinilai hanya berharga 500 rupiah. Mungkin Bapak merasa saya tidak sopan dan bodoh mengatakan hal itu. Akan tetapi bila dilihat filosopis nya. Betapa berharganya 500 rupiah tersebut bagi para pengemis dipinggir jalan. Betapa berharganya uang 500 rupiah tersebut bagi penjual permen gulali. Betapa berharganya uang 500 bagi pegawai kasir toko. Betapa berharganya 500 rupiah bagi penjual asongan di jalan. Harga 500 lebih berharga dibandingkan uang bermilyaran yang mereka sendiri pun tidak bisa merasakan betapa banyaknya uang bermilyar tersebut. Mereka termasuk saya rakyat biasa hanya bisa mendengar kata-kata 1 milyar namun tidak pernah sedikitpun saya memegang bahkan merasakan bagaimana rasanya uang tersebut.
Banyak warga di negeri kita yang belum makmur. Jadi rasanya hanya sekedar hayalan bila uang senilai 1 milyar tersebut bisa kami miliki.Karna bagaimanapun juga, rakyat biasa tidak mungkin semudah itu mendapatkan uang sebanyak itu. Sekeras apapun mereka bekerja mereka tidak mungkin mendapatkan uang sebanyak itu. Jadi betapa berharganya uang 500 rupiah dihadapan mereka ketimbang orang-orang diatas sana yang akan sangat mudah sekali mendapatkan uang sebanyak itu.
Bila Bapak dijadikan uang 500 rupiah tersebut, berarti Bapak adalah sosok yang dielu-elukan yang sangat diharapkan, dan seandainya mereka mendapatkan perhatian Bapak kasih sayang Bapak, bukan hal yang tidak mungkin mereka akan memperlakukan Bapak lebih beharga dibandingkan orang-orang yang mudah mendapatkan harta berjua-juta bahkan bermilyar-milyar tersebut.
Tolong Bapak bisa renungkan dan jadikan kami rakyat biasa menjadi sosok yang berharga juga dan tidak memandang kami sebelah mata. Karna menurut kami Bapak lebih berharga dibandingkan orang-orang yang begitu mudahnya mendapatkan uang menilai Bapak. Kami tentu sangatlah haus akan perhatin dan kebijakan Bapak yang menganggap kami hal yang berharga juga dan bisa memanusiakan kami seperti hal nya manusia. Terkadang saya miris melihat berita selalu saja rakyat bisa yang diadili sangat tidak wajar, hanya sekedar memungut buah coklat yang jatuh dari pohonnya bsa dihukum hampir bertahun-tahun. Padahal usia wanita renta pemungut tersebut sudah sangat tidak produktif lagi . Rakyat biasa yang tidak mampu hanya bisa bersekolah ala kadarnya. Begitu pula pekerjaan yang didapatkannya. Bukan salah kami yang kurang berkualitas tapi keadilan negeri ini yang tidak mendukung kami untuk ikut bersaing dikarenakan kami bukanlah saudara atau kalangan dari mereka juga untuk kerja di sana. Seandainya Bapak tahu betapa kami hanya mempunyai uang 500 rupiah ditangan Bapak yang sebelumnya Bapak janjikan kepada kami untuk membeli permen. Sekarang kami menagih permen tersebut tapi Bapak sangat sulit untuk memberikannya. Memberikan yang sama rata sangat sulit Bapak berikan kepada kami. Bapak memiliki uang 500 rupiah kami, tapi Bapak terlihat sangat enggan mengembalikannya kepada kami.
Hormat saya,
Mega M. C. S.
